TPNPB – OPM Mengatakan Pilot Susi Air “Dalam Kondisi Aman dan Sehat”
Poto Dok/Susi air (its) |
NDUGA,PRILAKU-JUJUR.COM – Pesawat milik Susi Air yang mendarat di Nduga, Papua, Selasa kemarin terbakar.
Sebelum dilaporkan terbakar, pesawat Pilatus Porter Susi Air dengan nomor penerbangan SI 9368 sebelumnya dilaporkan hilang usai mendarat pada pukul 06.17 WIT di Bandara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Pesawat dengan lima penumpang tersebut lepas landas dari Bandara Mozes Kilangin Kabupaten Mimika.
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB – OPM) melalui pernyataan tertulisnya mengklaim bertanggung jawab atas pembakaran tersebut karena kecewa pada pemerintahan lokal di Kabupaten Nduga.
Mereka juga mengaku telah menyandera pilot pesawat.
Pasukan TPNPB berhasil membakarnya … dan pilotnya kami tahan dan dia menjadi sandera kami, dan penyanderaan ini merupakan kedua kalinya yang kami lakukan, yang pertama dilakukan Tim Lorenz pada tahun 1996 di Mapnduma,” tulis Egianus Kogeya dari TPNPB.
“Untuk itu, anggota TNI polri tidak boleh tembak atau interogasi masyarakat sipil Nduga sembarangan, karena yang melakukan (pembakaran dan penyanderaan) adalah kami TPNPB OPM Kodap III Ndugama-Derakma di bawah Pimpinan Egianus Kogeya.”
Dalam pernyataan yang diterima ABC Indonesia, pembakaran tersebut dilakukan karena kekecewaan TPNBP OPM pada pemerintahan lokal Kabupaten Nduga.
Menurut mereka sejak pelantikan bupati yang baru “banyak penangkapan masyarakat sipil, pengungsi, serta pemerkosaan terhadap perempuan papua di kebun oleh TNI Polri di ibu kota Keneyam.”
Egianus Kogeya mengatakan tidak akan mengembalikan atau melepaskan pilot yang disandera “kecuali NKRI mengakui dan melepaskan kami dari negara kolonial Indonesia.”
TPNPB OPM juga meminta semua penerbangan masuk ke Kabupaten Nduga dihentikan, demikian juga dengan segala jenis pembangunan di Nduga.
“Kami sudah tolak resmi … apabila ada pembangunan di di Ndugama, apalagi di distrik-distrik pengungsian, kami akan sapu bersih.”
Selain kepada pemerintah Indonesia, secara terpisah TPNPB OPM dalam keterangannya kepada ABC juga meminta pemerintah Selandia baru untuk memfasilitasi dialog dengan pemerintah Indonesia agar kekerasan terhadap orang asli Papua dihentikan dan menegosiasikan kemerdekaan Papua.
Melalui pesan singkat kepada Kompas.com, klaim TPNPB OPM ini dikonfirmasi oleh Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen M. Saleh Mustafa.
Ia memastikan jika pilot Susi Air PK-BVY, Philip Mehrtens telah “dibawa oleh kelompok EK (Egianus Kogeya).”
Phillip Mark Mehrtens, usia 37 tahun, adalah pilot berkewarganegaraan Selandia Baru, sementara lima penumpang lainnya diketahui merupakan warga negara Indonesia asal Papua.
Oleh: Piyosnews.net